Tim Bantuan Medis
Sriwijaya (TBMS) adalah badan otonom di bawah BEM KM FK Unsri yang bergerak di
bidang kemanusiaan dan kegawatdaruratan medis. Divisi Pendidikan dan Latihan
(Diklat) TBMS mengadakan Pelatihan Resusitasi Cairan dan Intubasi pada Sabtu,
28 April 2018.
Apa, sih, Diklat itu? Diklat (Pendidikan dan
Latihan) TBMS adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan mahasiswa FK Unsri dalam bidang medis, dalam diklat kali ini
yaitu teknik resusitasi cairan dan intubasi dengan tepat. Ada banyak manfaat
yang bisa kita dapatkan dalam kegiatan ini sehingga bisa mengasah softskill dan hardskill kita di dunia klinis serta untuk mempersiapkan kita dalam
menghadapi Ujian OSCE. Kegiatan diklat ini merupakan program kerja tahunan dari
Divisi Diklat TBMS dan sangat penting untuk diadakan karena ada pepatah yang
mengatakan bahwa “ala bisa karena biasa” sehingga diharapkan nantinya peserta
yang mengikuti kegiatan ini dapat melakukan teknik tersebut dengan tepat dan
terampil.
“Diklat kali ini
diikuti oleh Anggota TBMS Angkatan 20, tapi kami juga memberi 20 seat untuk non-TBMS yang mau mengikuti
pelatihan ini dari PSPD FK Unsri Angkatan 2015, 2016, dan 2017”, tutur Aisyah
Sri Delima selaku Ketua Pelaksana Diklat Resusitasi Cairan dan Intubasi TBMS.
Diklat ini dilaksanakan
di Ruang Skora FK Unsri Madang dengan pembicara dr. Zulkifli, Sp. An, KIC, M.
Kes, MARS bersama 30 dokter residen dan konsulen yang ikut hadir meramaikan
acara ini. Hal tersebut didasarkan
alasan bahwa beliau sudah expert dalam
tema diklat TBMS kali ini. Selain itu, dari tahun ke tahun, Divisi Diklat TBMS
selalu mempercayakan kepada beliau untuk menjadi pembicara dalam Diklat
Resusitasi Cairan dan Intubasi.
Peserta dari kegiatan
ini sanga antusias dan terbukti dari jumlah peserta yang hadir melebihi
estimasi. Setelah pelaksanaan kegiatan diklat ini, peserta diharapkan mampu
melakukan pemasangan infus pada pasien syok maupun untuk maintenance cairan pada pasien serta melakukan intubasi pada pasien
yang kesulitan mempertahankan jalan napasnya.
Kegiatan
diklat berjalan lancar tanpa kendala yang berarti, mulai dari persiapan hingga
berlangsungnya diklat karena sudah dipersiapkan lebih awal. “Saran kegiatan ini
buat kedepannya yaitu agar memperbanyak lagi merekrut anggota kepanitiaan
terutama cowok untuk bantu-bantu perlengkapan dan angkat alat karena ada cukup
banyak peralatan yang diperlukan untuk simulasi ini”, ungkap Aisyah lagi.
Komentar
Posting Komentar